Jambi– Banjir masih terus melanda wilayah Kota Jambi hingga hari ini. Update terbaru, ada sebanyak 6 kecamatan di daerah Kota Jambi yang sudah terendam banjir.
Berdasarkan data Pemkot Jambi, banjir kali ini sudah merendam ratusan rumah warga. Bahkan, banjir ini juga telah membuat beberapa rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat.
“6 kecamatan yang terendam banjir itu, mulai dari kecamatan Jambi Timur, Kecamatan Danau Sipin, Kecamatan Danau Teluk, Kecamatan Telanaipura, Kecamatan Pelayangan, dan Kecamatan Pasar Jambi,” kata Juru Bicara Pemkot Jambi, Abu Bakar, Senin (17/3/2025).
Selain merendam rumah warga, banjir ini juga merendam bangunan sekolah di Kota Jambi. Apalagi, dari 6 K
kecamatan yang terendam itu tersebar di 22 kelurahan.
“Kelurahan ini ada di kawasan Sejenjang, Kasang, dan Kasang Jaya, lalu Kelurahan Sungai Putri (Legok), Kelurahan Ola Kemang, Kelurahan Tanjung Pasir, Ulu Gedong, Tanjung Raden, Pasir Panjang dan selanjutnya Kelurahan Buluran Kenali, Penyengat Rendah, Teluk Kenali, Telanaipura, Pematang Sulur, kemudian Kelurahan Arah Melayu, Kelurahan Tanjung Johor, Kelurahan Mudung Laut, Kelurahan Tahtul Yaman, Kelurahan Tengah dan terakhir Kelurahan Sungai Asam,” ujar Abu.
Dari kejadian banjir yang melanda Kota Jambi itu, tentunya ada sebanyak 11 ribu kepala keluarga yang terdampak banjir. Bahkan, sebagian besar rumah yang terendam banjir ini berada di sekitar kawasan pinggiran Sungai Batanghari Jambi.
Dari 11 ribu kepala keluarga tersebut diketahui berjumlah sebanyak 4.161 jiwa yang mana 981 rumah mereka sudah terendam banjir. Ketinggian banjir yang merendam rumah warga pun juga dianggap bervariasi mulai dari 5 cm serta 60 cm.
“Saat ini sebanyak 355 warga yang terdampak kini sudah diungsikan,” terang Abu Bakar
Tidak hanya itu, dalam banjir kali ini 1 orang juga sudah dinyatakan meninggalkan dunia. Bahkan banjir ini, juga membuat 1 rumah warga alami kerusakan baik ringan maupun berat.
Pemerintah Kota Jambi hari ini juga sudah resmi menaikkan status bencana banjir dari Siaga II menjadi Siaga I. Naiknya status bencana banjir itu disebabkan akibat meningkatnya debit air sungai Batanghari dan tingginya intensitas hujan.
Sumber :detikSumbagsel
Discussion about this post