Jambi – Anggota DPRD Provinsi Jambi, Ansori Hasan merespon adanya keluhan warga mengenai soal banjir yang melanda permukiman rumah mereka di Kawasan RT 11, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. Ia meminta pemda merespons persoalan tersebut.
Apalagi, banjir yang terjadi di Telanaipura Kota Jambi itu diduga akibat adanya bangunan Jambi Bisnis Center (JBC).
“Atas nama DPRD Jambi, saya minta dinas terkait dari Pemprov Jambi yang memahami teknis soal ini untuk segera mengecek keluhan warga ini, soal banjir yang dialami warga,” kata Ansori, Minggu (23/2/2025).
Politisi PAN ini juga tidak ingin adanya bangunan-bangunan di Jambi ataupun Kota Jambi yang menyalahi aturan. Dia tidak mau, pembangunan yang beriming-iming soal kesejahteraan warga, malah nantinya menyengsarakan dan berdampak buruk.
“Ini tujuannya agar tidak lagi terjadi banjir, yang tentu banjir ini akan menyusahkan masyarakat terdampak,” ucap Ansori.
Sebelumnya, ratusan rumah warga di Kawasan RT 11, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi dilanda banjir. Warga menduga, banjir ini sering terjadi di kawasan permukiman mereka akibat dampak bangunan JBC.
Ia berharap Pemprov Jambi benar-benar memastikan apakah benar atas keluhan warga itu soal bangunan JBC jadi berdampak banjir atau ada penyebab lainnya.
Dia ingin, setiap keluhan soal pembangunan oleh warga harus cepat ditanggapi. Apalagi ini menyangkut kehidupan dan ketentraman warga Jambi agar setiap pembangunan tidak berdampak buruk di kawasan sekitar.
Bahkan, dalam sepekan terakhir sudah 5 kali banjir ini terjadi akibat dilanda hujan. Padahal beberapa tahun belakangan itu jarang terjadi meski hujan deras seharian.
“Ya semenjak adanya JBC pembangunannya itu, kalau dulu tidak pernah terjadi banjir seperti ini, semenjak adanya bangunan JBC ini tambah parah kami di sini. Biasanya tidak pernah kawasan rumah disini terendam banjir meskipun hujan deras dalam satu hari,” kata Eva, warga sekitar.
Pembangunan JBC ini mulai diresmikan oleh Gubernur Jambi Al Haris pada 12 September 2022 silam. Pembangunan ini diresmikan dengan dengan sistem Build Operate Transfer (BOT) yang dikembangkan oleh PT. Putra Kurnia Properti di atas tanah milik Pemprov Jambi.
Total pembangunan di sana juga tak tanggung-tanggung yang diketahui bernilai Rp 1,2 triliun. Di sana terdapat bangunan berupa hotel, lalu ruko dan tempat usaha lainnya.
Kini, bangunan itu dipersoalkan warga akibat dampak banjir yang dialami warga yang tak jauh dari kawasan sekitar lahan JBC. Warga berharap Pemda bisa memberikan solusi terbaik atas bencana banjir ini.
Discussion about this post