Jambi– Anggota DPR RI Syarif Fasha mengucapkan selamat kepada Maulana dan Diza Aljosha Hazrin karena menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi terpilih periode 2025-2030. Dia juga meminta agar setelah dilantik, Maulana tidak sibuk melakukan rombak-rombak kabinet dan utamakan kerja.
“Untuk Wali Kota selamat dulu ye kepada Pak Maulana, tanggal 20 dilantik pesan saya fokus kerja,” kata Fasha dilihat dari akun medsos Kabarjambiupdate, Selasa (18/2/2025).
Mantan Wali Kota Jambi periode 2013-2018 dan 2018-2023 itu meminta agar Maulana utamakan PR-PR nya dalam membangun Kota Jambi. Dia bilang, bahwa Kota Jambi setahun belakang ini sudah mulai tidak teratasi mulai dari soal Jalan rusak, sampah berserakan lalu lampu jalan yang banyak padam.
“Lihat selama ini, satu tahun belakangan ini Kota Jambi sudah seperti apa? Banyak Jalan berlobang, banyak sampah dimana-mana, lampu banyak mati, sampah banyak tidak diangkut, benahi itu semua ya,” ucap Fasha.
Sebagai mantan orang nomor satu di Kota Jambi, Fasha juga mulai ikut merecoki urusan Maulana sejak terpilih sebagai Wali Kota Jambi. Dia malah menyebutkan pernyataan senior Maulana karena pernah menjabat walikota dua periode.
“Jangan sibuk untuk merombak-rombak kabinet, jangan dulu, fokus kerja itu saja pesan saya selaku senior anda (Maulana),” terang Fasha.
Pernyataan Syarif Fasha di akun medsos itu kemudian jadi bahan gunjingan netizen. Alih-alih bisa di sanjung netizen karena ucapannya itu, Syarif Fasha malah dapat cemoohan netizen.
“Jalan banyak berlobang, lampu banyak mati, itu perangkat peninggalan siapo pak dewan,” ucap akun @Lutfiamrii mencomooh pesan Syarif Fasha itu.
Tidak hanya itu saja, akun medsos @penikmatsubuh juga menyentil pernyataan anggota DPR RI dari partai NasDem itu. Akun itu menyebut, jika Fasha sudah mulai iri, apalagi bahwa jalan rusak, lampu padam, sampah berserakan itu ada di masa Syarif Fasha selama 10 tahun jabat Wali Kota Jambi.
“Iri ni yee. Jln berlobang dimana 2 itu Uda jaman anda pak. Seharusnya anda introspeksi diri jga. sdh BNR blm ke pemimpinan anda saat itu,” tegas akun medsos itu tegas.
Dalam komentar yang ada soal ucapan Fasha ke Maulana itu bukan dalam kata arti memberikan masukan. Namun melainkan seolah Fasha menegaskan agar Maulana tidak melakukan perombakan kabinet di masa kepemimpinannya dulu sebagai Wali Kota dua periode.
Pesan soal agar Maulana bisa fokus kerja tentu adalah baik buat kemajuan Kota Jambi di bawah kepemimpinan Maulana. Namun ucapan untuk tidak rombak-rombak kabinet yang diminta Fasha ke Maulana dinilai seperti ikut campur kebijakan pemimpin baru Kota Jambi.
Meski, Maulana dulunya adalah mantan anak buah Syarif Fasha karena pernah dilantik jadi Direktur RSUD Abdul Manap pada 2015-2016 silam. Namun cara Fasha meminta Maulana tak sibuk-sibuk rombak kabinet seolah ikut campur dalam kinerja Maulana kedepan membangun Kota Jambi.
Apalagi, pernyataan Fasha untuk tidak sibuk Maulana rombak kabinet itu dikaitkan karena kabinet lama itu adalah kabinet dibawah kepemimpinannya jadi Wali Kota Jambi.
Padahal, kebijakan Maulana dalam perombakan kabinet tentu adalah hak kepala daerah pastinya. Apalagi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sempat memberikan lampu hijau bagi kepala daerah terpilih buat rombak kabinet nya agar bisa bekerjasama secara maksimal.
“Bagi daerah-daerah yang sudah terlanjur (melakukan pergantian pejabat oleh kepala daerah sebelumnya), nanti ada pejabat baru dan mereka akan mengubah maupun mengganti, otomatis kami akan izinkan,” ujar Tito Karnavian kala itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa 21 Januari 2025 silam.
Bahkan, Tito juga menyampaikan bahwa hak kepala daerah terpilih merobak kabinet itu bertujuan agar kepala daerah dapat membentuk tim kerja yang memiliki kesamaan visi dan chemistry dengan pemimpinnya.
“Kami izinkan supaya kepala daerah ini betul-betul bisa didukung oleh team work yang sesuai satu chemistry dengan yang bersangkutan. Ini demi sebuah organisasi pemerintahan yang sehat,” tegas Tito. (Di)
Discussion about this post