Jambi– Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Sudirman mengajak guru sejarah di Jambi untuk menggali lebih dalam nilai-nilai sejarah dan budaya yang ada di Provinsi Jambi sebagai bekal dalam membangun masa depan yang lebih baik, sebab katanya sejarah bagian penting dalam menunjukan jatidiri bangsa.
Demikian disampaikan Sudirman saat Pembukaan Simposium Guru Sejarah Nasional VI dan Seminar Internasional AGSI Jambi di Hotel Shang Ratu, Jumat (18/10).
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jambi saya sangat mendukung dan mengapresiasi atas terselenggaranya acara Simposium Guru Sejarah Nasional VI dan Seminar Internasional AGSI Jambi. Pemerintah Provinsi Jambi mendukung program-program Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Jambi, selama sejalan dengan visi dan misi pembangunan Provinsi Jambi,” kata Sudirman.
Ia menjelaskan, sebagai bangsa yang besar, semua perlu memahami bahwa sejarah adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan karakter dan identitas bangsa.
“Melalui pendidikan sejarah, kita menanamkan kesadaran dan kebanggaan akan jati diri bangsa Indonesia. Untuk itu, peran guru sejarah sangatlah penting dan strategis dalam upaya ini, karena melalui tangan dingin para guru, maka generasi penerus bangsa dibentuk bukan hanya melalui pengetahuan, namun juga terkait nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sejarah kita,” jelas Sudirman.
Menurutnya lagi, Asosiasi Guru Sejarah Indonesia telah berperan penting dalam mendukung pembangunan daerah dan bangsa melalui peningkatan pendidikan sejarah.
“Karena itu, saya sampaikan apresiasi tinggi kepada AGSI yang selama ini telah menjadi wadah profesional bagi para guru sejarah, juga menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya menciptakan pendidikan sejarah yang berkualitas, relevan dan kontekstual,” ujarnya.
Dikatakannya lagi, dengan memperkenalkan sejarah lokal, nasional, dan internasional secara mendalam, AGSI membantu membangun rasa bangga dan cinta tanah air di kalangan siswa, yang diharapkan nantinya dapat memperkuat identitas dan kesadaran sejarah sebagai fondasi bangsa yang kuat.
Sebab itu kata Sudirman, Simposium dan seminar internasional ini menjadi momen yang sangat penting bagi para peserta karena merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi para Guru Sejarah untuk berkembang secara profesional dan berkontribusi lebih mendalami pendidikan sejarah Indonesia.
“Melalui pertemuan ini, saya berharap para guru sejarah dapat saling bertukar pengalaman, memperluas wawasan dan relasi, serta menemukan metode-metode baru yang lebih inovatif dalam menyampaikan pelajaran sejarah kepada para siswa-siswi,” kata Sudirman menambahkan.(adv)
Discussion about this post