Jambi– Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto kini sering kali mengumbar janji buat dapat selesaikan persoalan problematika batubara di Jambi. Romi mengutarakan persoalan itu lantaran sedang menuju Pilgub Jambi 2024 mendatang.
Pernyataan Romi soal mampu selesaikan batubara tersebut kerap disampaikan olehnya dalam setiap pertemuan kepada masyarakat Jambi. Dia disebut-sebut mulai mencari kesempatan soal problematika batubara karena kini persoalan itu menjadi isu seksi yang dibahas di Pilgub Jambi nanti.
Awalnya pada tanggal 07 Maret 2024, Romi pernah mengutarakan persoalan itu kepada masyarakat Jambi. Dia menyampaikannya ketika peresmian balai rakyat Romi Hariyanto.
Romi mengaku, bisa membangun Jambi lebih baik kedepannya. Bukan hanya soal membangun Jambi, Romi juga berjanji akan menyelesaikan soal batubara apalagi kondisi jalan lintas nya.
“Kami ingin membangun komitmen yang lebih luas lagi, jadi sayo dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati kami ingin menitipkan diri kami, kalau dibilang Jambi kini dalam keadaan baik-baik, betul. Tapi, tapi kalau sayo diberi kesempatan untuk memimpin provinsi Jambi, sayo mampu membuat Jambi lebih baik dari pada hari ini,” ucap Romi kala itu dalam video yang tersebar di medsos dilihat media ini, Jumat (16/5/2024).
Cara Romi bicara dengan menyatakan mampu bangun Provinsi Jambi lebih baik kedepannya mungkin saja bagi masyarakat awam itu sedikit berpengaruh. Akan tetapi bagi masyarakat yang paham, bahasa Romi itu bagaikan janji politikus yang sudah lumrah, apalagi ini sudah masuk bau-bau nya Pilkada
Bahkan, tak hanya bicara soal membangun Jambi saja serta selesaikan lalu lintas batubara, Romi juga mengutarakan soal kemampuannya untuk memastikan tidak ada lagi persoalan konflik yang membuat kemacetan angkutan batubara di jalan raya.
“Dan saya pastikan tidak ada kemacetan batubara, yakin batubara bisa selesai? Tanya Romi, yakin, dengan satu cara pemegang kebijakan tidak boleh masuk dalam bisnis batubara, pemegang kebijakan tidak boleh masuk dalam konflik batubara, setuju,” ujar Romi
Pernyataan itu bukan hanya kali itu saja disampaikan Romi, pada beberapa kesempatan Romi juga pernah menyampaikan itu pula. Dia tak putus-putusnya mengatakan janji-janji itu jika mampu menyelesaikan kemacetan batubara.
Tetapi, dengan janji-janji itu, kini banyak masyarakat mulai membandingkan kinerja Romi selama jadi Bupati Tanjabtim 2 periode.
Warga mulai membandingkan apa yang dijanjikan Romi dengan apa kenyataan yang sudah dikerjakan Romi semasa jadi bupati 2 periode dan jadi Ketua DPRD hampir 12 tahun disana.
“Sudah lah pak, jangan terlalu ngumbar-ngumbar kami masyarakat tahu kok gimana, kemana saja jadi Ketua DPRD dan bupati,” ujar Putra, warga Kota Jambi.
Bukan hanya warga Kota Jambi saja, warga Kerinci di Kota Jambi Andri mengatakan bahwa bahasa yang disampaikan Romi itu seperti janji-janji politik buat menuju Pilgub Jambi. Andri juga menilai pernyataan Romi itu bagaikan Omon-omon.
“Omon-omon, ya pak,” terang Andri.
Sementara Ketua Lembaga Keadilan Peduli Masyarakat Indonesia (LKPMI) Provinsi Jambi, Dedi Yansi mengatakan agar Romi tak baperan jika di kritik. Dia ingin Romi lebih menonjolkan visi misi nya untuk maju Pilgub dan sampaikan soal data tentang kemajuan daerah dipimpinnya.
“Jadi kita harap bukan marah, jadi Romi bisa menjelaskan ke masyarakat yang mengkritiknya kenapa atau apa faktor jalan rusak di daerahnya tak kunjung diperbaiki. Lalu apa saja kemajuan Tanjabtim yang dibangunnya, dari pada baperan kan,” kata Dendi dikutip pemayung.
Sementara itu, di samping cara Romi janji bisa selesaikan kemacetan soal batubara, Al Haris sudah lebih dulu melakukannya. Berbagai upaya sudah dilakukan dia, lihat saja, kini tidak ada lagi kemacetan di jalan raya ulah angkutan batubara
Sedangkan untuk jalur khusus batubara tentu itu hanya cuman soal masalah waktu saja. Sebagai Gubernur Jambi, Al Haris juga pernah mengatakan jika pembangunan jalan khusus ini pelaksana pembangunannya sebanyak 3 perusahaan sesuai rute perencanaan semula.
“Dengan progres pekerjaan dari Mandiangin menuju Tenam mencapai 90 persen, Pauh menuju Mendalo Laut mencapai 60 persen dan Panerokan menuju Dusun Mudo Muaro Jambi mencapai 50 persen,” sebut Al Haris
Diakui Haris, saat ini masih ada tahapan penyelesaian pembebasan lahan di beberapa titik, mempersiapkan rencana crossing dengan jalan nasional dan Izin Pemanfaatan Ruang.
“Tentunya ini dibutuhkan upaya sinergitas antar stakeholder agar kita tidak terkesan melakukan pembiaran terhadap permasalahan angkutan batu bara dan aksesibilitas mobilisasi produksi batu bara yang cukup mengganggu dan meresahkan masyarakat,” akunya.
Diketahui, Batu bara ini selain menambah pertumbuhan ekonomi lokal seperti menyerap tenaga kerja dan geliat UMKM juga menambah devisa negara termasuk daerah, batu bara juga merupakan bahan dasar pasokan PLN di wilayah Sumatera.
Discussion about this post