Sungai Penuh – Pertumbuhan ekonomi merupakan upaya peningkatan kapasitas produksi untuk mencapai penambahan output, yang diukur menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) maupun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam suatu wilayah.
Sejak pemerintah mengkonfirmasi kemunculan infeksi virus covid-19 pertama kali pada 2 Maret 2020, kondisi perekonomian secara nasional terjerembab pada titik terendah karena hampir seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi. Sementara Perekonomian Kota Sungai Penuh pada waktu itu ikut terkontraksi -0,16 persen.
Pada tahun 2024 ini, tepat tiga tahun kepemimpinan Bapak Ahmadi Zubir sebagai walikota Sungai penuh. Sejak awal dilantik menjadi walikota, beliau langsung dihadapkan dengan pemulihan Perekonomian yang porak-poranda akibat pandemi covid-19 menyebabkan pertumbuhan dan distribusi kategori lapangan usaha menjadi berubah-ubah, tanpa terkecuali di Kota Sungai Penuh.
Mengutip data BPS Kota Sungai Penuh, pada tahun 2021, Perekonomian Kota Sungai Penuh tumbuh sebesar 3,67 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni sebesar -0,16 persen.
Artinya, perekonomian Kota Sungai Penuh terus tumbuh ke arah positif dan berangsur-angsur pulih.
Dilihat dari publikasi PDRB Lapangan Usaha Kota Sungai Penuh, kategori lapangan usaha perdagangan di Kota Sungai Penuh pada tahun 2021 menyumbang sebesar 28,97 persen terhadap PDRB Kota Sungai Penuh.
Ekonomi Merosot Sebelum Ahmadi Zubir Dilantik?
Ini menjadi perhatian serius di Kota Sungai penuh, terlepas dari wabah covid-19 tahun 2020, indeks pertumbuhan ekonomi juga terus menurun dari tahun 2015.
Pertumbuhan ekonomi Kota Sungai penuh terus menurun dari tahun 2015 hingga 2020. Menurut data BPS Kota Sungai Penuh, pada tahun 2015 pertumbuhan PDRB diangka 7,06 persen menjadi 4,88 persen di tahun 2018.
Puncaknya menjadi hanya -0,16 persen pada tahun 2020. Karena harus mengahadapi pandemi Covid-19 yang meluluhlantakkan perekonomian.
Lalu berkat kinerja pemerintah yang sangat perlu diapresiasi, pada tahun 2021 setelah baru beberapa waktu saja dilantik, pertumbuhan ekonomi mulai memulih di angka 3,67 persen, tahun berikutnya meningkat lagi menjadi 4,44 persen dan naik lagi menjadi 4,92 persen tahun 2023 yang lalu.
Pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dari perjuangan walikota Sungai Penuh selaku pemangku kebijakan.
Di lain sisi, Persentase tingkat kemiskinan di Kota Sungai Penuh tahun 2022 mencapai 2,64 persen. Lebih baik dari tahun 2021 yang mencapai 3,03 persen. Dengan demikian, ada perbaikan kondisi sosial ekonomi pasca pandemi Covid19.
Perbaikan kondisi tersebut dibarengi dengan cukupnya jangkauan bantuan sosial. Sebesar 7,71 persen rumah tangga menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), 7,81 persen rumah tangga menerima Program Indonesia Pintar (PIP), 12,07 persen rumah tangga menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan 14,89 persen rumah tangga menerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Data tersebut menunjukkan bahwa penyaluran dari bantuan sosial ini tepat sasaran. Tidak hanya mencakup rumah tangga miskin saja, namun juga yang rentan miskin sehingga mereka bisa meningkatkan taraf hidup mereka.
Hal ini patut diapresiasi dan merupakan salah satu bentuk keberhasilan seorang Ahmadi Zubir memimpin kota Sungai Penuh.
Semoga walikota Sungai penuh selalu menjaga konsistensi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat kemiskinan di kota Sungai penuh tercinta ini.
Discussion about this post